Forward on packaging
Merancang dan mendesain ulang cara kami mengemas minuman
Aksi pada kemasan
Mengurangi dampak kemasan kami terhadap lingkungan adalah inti dari strategi pengemasan kami.
Kemasan kami mewakili sejumlah besar dari total jejak karbon rantai nilai kami. Mengurangi jejak kemasan kami akan menjadi bagian penting dalam perjalanan CCEP untuk mencapai emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nol bersih pada tahun 2040.
Kami ingin mengurangi penggunaan kemasan semampu kami dan memastikan bahwa semua kemasan yang kami gunakan dikumpulkan sehingga tidak berakhir sebagai sampah atau di lautan, dan dapat didaur ulang dan digunakan kembali sebagai bagian dari ekonomi sirkular.
Aksi pada kemasan kami mendukung UN Sustainable Development Goal 12 dan UN Sustainable Development Goal 14.
Komitmen kami
- Kemasan Lebih Ringan
- Affordable Single Serve Pack
- Pengumpulan Botol PET
- Material yang Dapat Didaur Ulang
Kemasan Lebih Ringan
Kami terus menghilangkan plastik yang tidak perlu dari kemasan kami melalui program pembobotan ringan untuk botol dan tutup, dan kemasan plastik sekunder untuk botol dan tutup, multi-pack shrink film, bungkus palet dan kemasan plastik.
Affordable Single Serve Pack
Kami meluncurkan lini Affordable Single Serve Pack (ASSP) yang memproduksi botol plastik ringan yang dilapisi dengan lapisan kaca yang tipis. Teknologi ASSP adalah salah satu cara kami berkontribusi pada tantangan pengelolaan sampah plastik tanpa mengorbankan integritas dan keamanan produk.
Pengumpulan Botol PET
Meningkatkan pengumpulan botol pasca konsumsi dengan memperluas proyek rPET di wilayah lain di seluruh Indonesia dan membangun jalur rPET tambahan
Material yang Dapat Didaur Ulang
Kami bertujuan untuk memasukkan bahan daur ulang dalam kemasan kami, yang menjaga sumber daya berharga dalam ekonomi sirkular dan mengurangi jejak karbon dari kemasan kami. Kami berinvestasi dalam teknologi baru, seperti daur ulang yang ditingkatkan dan terlibat dalam kemitraan untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi yang andal di semua pasar kami.
Kemajuan kami di tahun 2022
23.6 %
pengurangan kandungan plastik dalam botol PET kami dibandingkan dengan baseline tahun 2014
Cerita kami
Coca-Cola Luncurkan Botol 100% rPET di Indonesia
Coca-Cola Indonesia, bekerja sama dengan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), meluncurkan kemasan botol 100% plastik PET (rPET) daur ulang secara nasional, tidak termasuk tutup dan label.
Kemasan rPET sekarang tersedia untuk merek Coca-Cola Trademark, Fanta, Sprite dalam 390ml, dan Sprite Waterlymon dalam 425ml.
Pencapaian penting ini merupakan langkah menuju pengembangan ekonomi sirkular di Indonesia, dan menggarisbawahi komitmen CCEP terhadap tujuannya untuk menggunakan 50% plastik daur ulang dalam kemasannya pada tahun 2025. Ambisi ini sejalan dengan visi keberlanjutan Coca-Cola World Without Waste.
Peluncuran botol rPET 100% ini menandai kontribusi besar terhadap komitmen keberlanjutan kami, mengurangi ketergantungan pada virgin plastic di Indonesia sekaligus menurunkan emisi karbon dalam proses produksi.
Peletakan Batu Pertama Fasilitas Daur Ulang PET
Bersama dengan Dynapack Asia, kami mengumumkan pembangunan fasilitas daur ulang Polyethylene Terephthalate (PET) seluas 20.000 meter persegi yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Investasi terbaru senilai AUD 50,51 juta (Rp 556,2 miliar) akan memungkinkan kolaborasi untuk menciptakan rantai pasokan kemasan plastik loop tertutup dengan memproduksi pelet plastik yang aman untuk makanan dan minuman yang terbuat dari botol plastik bekas.
Sprite Botol Bening
Pada awal tahun 2021, kami mengganti kemasan ikonik berwarna hijau Sprite ke desain botol PET bening agar lebih mudah didaur ulang. Pengumuman ini bertepatan dengan perayaan Hari Peduli Sampah Nasional 2021 (Hari Peduli Sampah Nasional Indonesia 2021). Pergeseran Sprite ke kemasan yang jelas dan transparan di Indonesia merupakan langkah nyata untuk mencapai visi global Coca Cola tentang World Without Waste. Dalam konteks Indonesia, ini berarti membantu meningkatkan tingkat pengumpulan dan daur ulang serta membantu memperkuat industri daur ulang dan infrastruktur pengumpulan yang ada.